Gurubisa.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengakui, guru honorer memiliki jasa yang sangat besar. Ia juga sepakat, nasib guru honorer tidak semuanya bisa diukur melalui tes.
Namun, Nadiem menyadari, saat ini instrumen yang bisa digunakan untuk menyejahterakan para guru honorer masih sangat terbatas.
"Guru-guru honorer yang saya temui di daerah banyak yang luar biasa, sangat luar biasa, mengharukan saya, memotivasi saya, dan pengabdian mereka. Nggak semuanya, memang benar nggak semuanya bisa diukur dengan tes. Itu saya sangat setuju nggak semuanya bisa diukur," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi X, Kamis (23/9/2021).
Terkait hal tersebut, Nadiem menegaskan, pihaknya mengambil posisi akan memperjuangkan afirmasi bagi kelompok-kelompok tertentu di guru honorer.
"Kemendikbud Ristek mengambil posisi secara garis besar sama dengan Komisi X di mana kita harus perjuangkan afirmasi bagi kelompok-kelompok tertentu di guru honorer. Jadi itu akan kami coba. Walaupun itu bukan sepenuhnya keputusan Kemendikbud Ristek, tapi kami akan perjuangkan bapak ibu. Itu janji saya," katanya.
Sejalan dengan itu, Nadiem juga memberikan klarifikasi terkait kabar yang menyebut tes berbeda dengan tryout. Nadiem menegaskan, tryout adalah format tes, bukan berarti pertanyaannya akan sama.
"Maksudnya yang berbeda mereka mengira akan diberikan jawabannya. Itu yang mohon anggota Komisi X bisa membantu sosialisasi. Ini adalah tes serius bukan tes yang akan kita berikan jawabannya. Yang tryout itu adalah tes untuk formatnya seperti itu. Yang jelas pertanyaannya akan berbeda," katanya.
Sumber : detik.com/
Demikian berita terkini yang dapat kami bagikan, semoga bermanfaat.